Aku termasuk orang pendiam
dikelas aku kuliah di PTN Makasar,aku angkatan 2011, sejak aku masuk organisasi
sekaligus panitia ospek untuk maba angkatan 2014 menurut aku ada perubahan dari
awalnya pendiam sekarang rame.
Yah waktu itu saat mengurus maba
aku berpenampilan anak gaul dan keren, karena adek adek kelasku sangat cantik
cantik, hubungan dengan pacar 1ku (angk.2002) di kampus gak sukses, hanya 2
bulan hubungan kami bertahan (biasa..naluri lelaki,hehe..).
Hilang 1 tumbuh
1000, beberapa wanita mencoba pdkt dengan aku baik dari angkatanku maupun
angkatan yg lain.
Lucunya aku pacaran lagi dengan
angkatan 2015 yg ternyata teman segang pacar 1ku di kampus! but so far so good,
gak ada masalah antara mereka berdua.
Hubungan aku kali ini lebih
berkesan daripada yg pertama, tp lagi2 karena keegoisan masing2 hubungan ini
hanya bertahan 6 bulan. Dalam kondisi aku sering labil seperti inilah aku
selalu dapat motivasi dari adik angkatanku yg lain (lagi2 teman segang pacar 1
& 2ku di kampus).
Sebutlah namanya Anis, dialah yg
selalu dengan tulus jadi sandaran ketika aku lelah, jadi “tempat sampah” ketika
aku curhat & banyak lagi pengobanannya untuk aku (anaknya berjilbab, item
manis, cuby2 gitu deh & bodynya itu..wuih..!!). Kami sepakat untuk tetap
jadi saudara apapun yg terjadi nantinya. Hingga akhirnya karena saling
ketergantungan kami berdua gak dapat membohongi perasaan masing2.
Kami sepakat pacaran walau
resikonya sangat besar, terutama untuk dia (statusnya lagi tunangan sama
pilihan ortunya, citra yg buruk di kampus sebagai wanit gampangan &
kebetulan lagi “jalan” sama teman satu organisasiku). 1 Minggu hubungan kami
berjalan, sebelum ke kampus aku biasa ajak dia kerumahku terlebih dahulu.
Saat itu kami lagi nyantai nonton
TV, tiduran sambil pelukan. aku suruh dia buka jilbabnya agar gak kepanasan.
Selang beberapa menit dia tertidur, sambil mukanya mengarah ke aku. Krn belum
pengalaman, aku gak tau klo itu kode dari dia. Sepertinya dia mau dicium.
Dengan deg2an aku coba cium
dahinya dulu, keningnya, pipinya, hidungnya sampe akhirnya ke
bibirnya”..cup..cup..”Setelah dua kali aku cium dia bereaksi membalas ciumanku.
aku gemetar, bingung, nafsu jadi satu. Tp te..te..p lan..jut! awalnya cuma
ciuman biasa lama2 lidah kami mulai bermain. aku isap lidahnya
sruu..p..Muchh..Muach..dalam hati aku rasakan sensasi yg pertama kali aku
rasakan krn cinta yg begitu membara sampai membuat kami berdua “terbakar”.
Dengan posisi miring & kepala setengah terangkat untuk cium dia, aku mulai
lingkarkan tangan & mengelus2 perutnya.
Entah kenapa aku makin nekat
meraba & mencium lehernya untuk merangsang dia seperti yg aku liat di film
bokep”..ouh..sshhh…yach…”dia mendesis menerima rangsangan dari kakaknya yg
paling dia sayang. Saat aku rasa dia cukup terangsang, sambil tetap cium dia
aku mulai buka kancing kemejanya satu per satu.
Sampai akhirnya tangan ini cukup
meraih payudaranya yg…alamak…kenceng & kenyal banget bro! tanpa ba bi bu
lagi langsung aja aku terkam payudaranya sedang yg satunya aku remas2.
“Ach..oouuhh…”lagi2 dia mendesah sambil gemetaran.
Sekitar 5 menit cium &
remasan itu berlangsung, dia sempat tersadar untuk gak melanjutkan hal itu
denga berbagai alasan, walau akhirnya eh..malah dia mancing2 aku lagi dengan
mencium leher aku berkali-kali “..cup…cup…cup…” aku tergoda & kembali
pagutan bibir itu terjadi dan kali ini dia sendiri yg membuka bajunya sendiri.
Kayaknya dia gak perduli lagi krn kepercayaannya yg tinggi dengan aku.
“Much…ssshh..Ach..Kak…” suara2 kami mulai gak karuan.
Yg bikin tambah horny krn kami
lakukan itu di ruang keluarga rumahku. Tangan aku kembali bergerilya di leher
& payudaranya, malah aku kemudian aku susupkan ke dalam
celananya,”muuh..he..eh…dia menggigil merasakan mem*knya digerayangi.
Apalagi saat aku mempermainkan
klitorisnya,”ha..ah…ah…ah…” dia berasa di awang2. Pakaian kami satu per satu
juga sudah lepas semua. Di saat dia sudah gak tahan dia menarikku untuk
menindihnya, sambil membuka pahanya mempersilahkan “jagoanku” masuk ke lubang
kewanitaannya.
Tp entah kenapa (Malaikat sedang
lewat kali ye!) aku kok gak tega meneruskannya, aku turun dari badannya sambil
kami berpakaian kembali. Lalu kami berdiri, berpelukan, berciuman kembali &
bersiap-siap ke kampus. Malamnya aku susah tidur teringat terus kejadian pagi
tadi hingga ada niat untuk mengulang kembali.
Besoknya aku ajak dia lagi ke
rumah, kembali di tempat & dengan cara yg sama, tp kali ini dia mulai
berani memegang “jagoanku” juga dari luar Jeansku, dia mulai buka resletingnya
& langsung mengocoknya “..slep…slep…slep…ouch..Nis..trus de…”, sembari trus
mencium & tangan aku juga trus mempermainkan me**knya. Yah….saling peting
gitu deh! Kami seperti berlomba untuk saling memuaskan. “Ke kamar yuk Kak” Anis
mengingatkan, kami lalu pindah ke kamar & melanjutkan permainan tanganku di
me**knya.
“Humph..humph….nafasnya makin
memburu, pinggulnya naik turun mencoba mengimbangi kocokan tanganku
“ach..Kak…yach…yach…hu..uh..uh…” & pada akhirnya dia orgasme pertama
kalinya. aku lalu naik menindih badannya dan mulai menggenjotnya perlahan.
Walau sudah gak perawan (dia pernah ML sama tunangannya), tp tetap saja rasanya
sempit & seret banget waktu “jagoanku” aku masukin.
Dasar sudah nafsu dia gak perduli
walau aku tahu dia merasa sakit sedikit. Dia sendiri yg memaksakan agar
“jagoanku” bisa masuk sedalam2nya. “Ugh..ugh…ho..oh…”dia trus mencoba sampai
akhirnya “bless…sshhh…ha..ah…goyang donk kak!” aduh..Nis…ough…genjotanku makin
kencang, begitupun goyangan pinggulnya.
Walau posisinya di bawah tp dia
gak mau pasif aja. Gak lama kemudian aku keluar (tp gak kasi keluar di dalam).
Dia agak kecewa “kok cepet banget kak?” ujar Anis.
Jujur, aku kurang rileks ML sama
dia krn kepikiran banyak hal. Kata para pakar seks saat sedang ML harus
dinikmati betul, jangan sampai ada beban pikiran & itulah yg menyebabkan
aku cepat keluar. Tp untuk hari2 selanjutnya aku sudah mulai rileks &
waktunyapun lebih lama saat ML.
Pernah waktu selesai ML, dia
membersihkan badannya di kamar mandi. aku pikir boleh juga nih lanjut di kamar
mandi. aku ketuk pintunya “Nis, buka donk mandi sama2 yu..k”. “Gak mau” jawab
Anis, “ayolah KK mau masuk nih!”. Gak lama kemudian dia buka juga pintunya. Aku
kembali buka baju & ikut menyabuni badannya.
Aku lalu ke belakangnya sambil
meremas payudaranya, “oh..yes..nikmat banget toketnya, diapun menikmati
rangsanganku.
Dia juga gak sadar lagi dengan
perlakuanku, dia berbalik melingkarkan kedua tangannya ke atas punggunggku
sambil mendorongku rapat ke dinding. Kembali kami berpagutan liar. Toketnya itu
lho! seolah tangan ini gak pernah melewatkan 1 detik saja tanpa meremasnya.
Kenceng, Kenyal, bulat bais,
pokoke perfect deh bro!! Sedang tangan yg satu trus aja mengucek2 me**knya.
“Muach..humpf…humpf…ouch…aow..Kak..trus Kak…hu..uh..uh…yach…!” gak tahan dengan
suaranya, sekarang gantian dia yg aku balik badannya merapat ke dinding.
Aku angkat satu kakinya untuk
menopang di sisi dinding kamar mandi yg satu & satu tangannya juga menopang
di sisi dinding yg lain. Aku coba tancapkan kon**ku kembali & kali ini
mulus banget ya masuknya! Lancar abis & anget kali pas kon**ku sudah di
dalam tem**knya.
Serasa gak mau dilepasin
selamanya krn terasa ada yg mijit dari dalam. Jadi sambil berdiri kami ML, aku
maju mundur dia naik turun “..ough…hu..uh..” surga dunia bro!
“eh..he..eh..yach..yach..ouh Nis”. “Kak..uh..enak sekali
kak..hu..uh..yes…jangan berhenti dulu ya”. Sekitar 15 menit kami sama2 diujung
kenikmatan. “Ach…aku mau keluar kak”, “iya kita sama2 ya kak!
Yach…yach…yaa……..ch!! dengan erangan panjang kami sama2 oprgasme untuk yg
kesekian kalinya. selam 2 Minggu berturut2 tiada hari tanpa ML & semuanya
dilakukan di rumahku saat ortuku lagi ke kantor dari Pagi ampe Siang.
Bahkan tangan ini gak pernah
lepas dari payudaranya saat makan siang bareng, nonton TV bareng, becanda
bareng, nikmat banget deh toketnya itu!! Tp harapan untuk bisa terus pacaran
dan menikmati toketnya tinggal kenangan. Resiko yg sedari awal aku katakan tadi
mulai menuntut pertanggung jawaban.
Mulai dari tunangannya, ortunya,
pacarnya (teman organisasiku) & lingkungan seolah gak merestui &
menghalangi hubungan kami.
Aku sich siap bertanggung jawab
& berani menghadapi itu semua, tp kayaknya dia yg gak siap kehilangan
banyak hal klo kami teruskan hubungan ini. Dengan segala pertimbangan hubungan
kami berakhir dengan gak baik. Kami saling menyalahkan & dan membenci.
Kami juga mulai merasakan hukum
karma atas perbuatan “kotor” kami. Kuliah mulai ancur2an walau tetap kelar,
keluarga jadi ribut trus, pertunangannya batal, dll. Dunia seperti menghukum
perjalanan hidup kami masing2.
Sampai tiba saatnya kami
menyadari kesalahan kami & mulai saling memaafkan serta bisa menerima
keadaan dengan ikhlas. Sekarang hubungan kami jauh lebih baik dari sebelumnya,
aku & dia emang lebih cocok jadi saudara. Kami jadi lebih kuat & lebih
bisa berpikir positif dalam jalani hidup ke depan.
Yg jelas pengalaman sex kami tak
akan pernah terlupakan walau sudah beranak cucu nanti. Krn kami lakukan
semuanya dengan cinta yg terselip diantara gundukan nafsu. Itu yg membuat
semuanya jadi berkesan sampai kapanpun
No comments:
Post a Comment