Aku sudah berkeluarga dan sudah
memepunyai anak yang duduk di kelas 6 SD, aku bekerja di perusahaan bagian
multimedia, sedangkan istriku bekerja sebagai sales, depan rumahku juga sudah
berkeluarga yang mana mempunyai anak yang usianya 4 tahun.
Dari cerita yang pernah mereka
ucapkan, dulu mereka pernah mengikuti suatu aliran yang sangat fanatik, itulah
sebabnya istri tetanggaku ini selalu mengenakan jilbab lebar yang selalu
menutupi kepala dan dadanya dan juga selalu mengenakan pakaian longgar yang
panjang sampai ke mata kaki.
Dari cerita istriku, kuketahui
bahwa sang istri sangat memperhatikan masalah hubungan suami istri untuk
menjaga keharmonisan rumah tangga mereka. Hal ini karena istri tetanggaku ini
merupakan pelanggan tetap istriku dalam membeli jamu dari Madura, terutama jamu
yang berhubungan dengan hubungan suami istri seperti “sari rapet”, “Pria
perkasa” ataupun jamu lainnya yang selalu berhubungan dengan hubungan suami
istri.
Walaupun selalu mengenakan jilbab
lebar, tetap saja tidak bisa menutupi kecantikan, keanggunan dan putihnya kulit
istri tetanggaku ini, sehingga aku sering membayangkan bagaimana keadaan
tubuhnya bila tidak mengenakan busana, pastilah sangat seksi dan sangat
menggairahkan.
Disamping sebagai seorang
wiraswasta, tetanggaku ini aktif di sebuah LSM yang memperhatikan perkembangan
perekonomian masyarakat. Karena persaingan bisnis yang semakin ketat, akhirnya
usaha tetanggaku ini bangkrut, dan akhirnya ia lebih memfokuskan diri untuk
mengeluti LSM yang ia ikuti.
Dan ternyata di LSM yang
digelutinya ini, ia mendapatkan kepercayaan untuk mengawasi pencairan dana
masyarakat di luar kota dengan honor yang lumayan untuk menghidupi keluarganya.
Sehingga ia harus kerja di luar kota dan seminggu sekali baru pulang ke rumah.
Pada suatu hari istriku berkata
bahwa komputer tetanggaku bermasalah dan minta tolong padaku untuk segera
memperbaikinya, sebab tidak mungkin harus menunggu suaminya pulang dan lagi
pula banyak pekerjaan mendesak yang harus dikerjakannya. Dan katanyanya
walaupun ia sedang ada dikantor, aku dipersilahkan untuk memperbaiki komputer
di siang hari, sebab ada pengasuh anaknya di rumah.
Obsesiku terhadap istri
tetanggaku ini seperti mendapat peluang. Aku menyanggupi untuk memperbaiki
komputernya.
“besok akan ku kerjakan..” kataku
pada istriku.
Keesokan harinya sebelum aku ke
rumah tetanggaku, aku persiapkan beberapa spy cam (“Kamera pengintai”) ukuran
kecil tanpa kabel yang aku hubungkan ke komputerku.
Ternyata sistem operasi komputer
tetanggaku ini bermasalah, maka harus ku install ulang supaya normal kembali.
Pada saat penginstallan sedang berlangsung, aku menanti pengasuh tetanggaku ini
lengah atau keluar memberi makan asuhannya.
Saat pengasuh anak tersebut
keluar, maka kugunakan kesempatan ini untuk masuk ke kamar tetanggaku dan
meletakkan 2 buah spy cam ditempat yang tepat dan tersembunyi yang bisa
menangkap aktivitas tempat tidur dan sekitarnya.
Setelah perbaikan sistem operasi
komputer tetanggaku selesai, aku segera pulang dan menyalakan komputer untuk
mengetes apakah spy cam yang aku letakkan berfungsi dengan baik. Dan ternyata
alat kecil memang benar-benar canggih, selain bentuknya kecil dan tanpa kabel,
ternyata daya tangkap gambarnya pun nyaris sempurna dan yang lebih canggihnya
lagi adalah kemampuannya melakukan zoom.
Mulailah pada jam-jam tertentu
aku memantau keadaan kamar tersebut. Dari hasil pantauan tersebut, tedapat
beberapa moment yang aku rekam, diantaranya merekam tubuhnya yang sedang
telanjang bulat dan berlenggang lenggok didepan cermin sehabis mandi, merekam
kegiatan dirinya yang sedang terangsang di malam hari pada saat suaminya di
luar kota, bahkan sempat ku rekam bagaimana ganasnya ia di tempat tidur pada
saat suaminya pulang dari luar kota.
Rupanya dibalik keanggunan dan
kealiman penampilan luar istri tetanggaku ini, ternyata dalam berhubungan suami
istri dia sangat ganas dan binal membuat suaminya kewalahan, dan sering kali terlihat
dia masih bernafsu tetapi suaminya sudah ambruk dan akhirnya dia hanya bisa
gelisah tidak bisa diam melihat suaminya tidur kecapaian.
Akhir-akhir ini kesibukan
tetanggaku ini semakin padat, sehingga jadwal kepulangannya menjadi tak
menentu, terkadang dua minggu sekali bahkan pernah sampai dua bulan baru
pulang. Bahkan pernah secara bercanda istri tetanggaku ini berkata pada istriku
:
“Bu…, saya mah jablay…(jarang
dibelai maksudnya) “
“Kenapa gitu ?” tanya istriku
pada.
“Habis si Bapak jarang pulang,
dan kalo pulangpun hanya satu malam setelah itu pergi lagi.. Saya mah punya
suami… tapi jarang sekali bermesraan “ katanya dengan nada sedih.
Pada suatu hari, istriku cerita
padaku bahwa pada tadi siang ketika istriku bertamu ke tetanggaku, dia melihat
istri tetanggaku sedang menangis. Dan ketika ditanya mengapa, istri tetanggaku
menjawab terisak “Si Bapak, tadi malam pulang, tapi belum ngapa-ngapain dia
sudah pergi lagi dengan temannya malam itu juga dan sampai sekarang belum
pulang. Padahal saya lagi pingin-pinginnya..”
Mendengar cerita istriku, aku
menjadi tergoda untuk mengisi kekosongan kasih sayang ini. Tapi bagaimana
caranya? dan tak mungkin aku dapat menggoda seorang istri yang selalu taat
menjalankan perintah agama. Apalagi dia selalu mengenakan jilbab dan tidak
pernah memberi kesempatan kepada bukan muhrimnya untuk berbicara bebas
dengannya.
Akhirnya aku punya ide untuk
mengancamnya akan menyebarkan video rekaman dirinya yang sedang telanjang dan
yang sedang berhubungan dengan suaminya. Rekaman tersebut aku simpan di CD.
Pada malam hari ketika istriku
sudah tidur, kuletakkan CD rekaman tersebut di depan pintunya dan kuhubungi HP
istri tetanggaku ini dari HP-ku dengan menggunakan nomor yang baru kubeli siang
tadi
“Bu…, Coba ibu buka pintu depan
dan ambil amplop yang tersimpan dibawah pintu, sekarang..! Isinya adalah CD
berisi video rekaman yang harus ibu tonton di komputer” kataku memerintah tanpa
memberi kesempatan padanya untuk bertanya siapa yang menelepon.
Aku mengintip dari dalam rumahku,
tak lama kemudian aku melihat pintu depannya terbuka, kemudian dia keluar
dengan jilbab lebar dan baju longgar yang biasa dikenakan kemudian melihat
keadaan sekitarnya, lalu setelah yakin tidak ada seorangpun, lalu dia melihat
ke bawah dan mengambil amplop yang aku simpan dan dengan tergesa-gesa pintu
itupun dia tutup kembali.
Kira-kira setengah jam kemudian,
HP-ku bunyi dan setelah kulihat ternyata istri tetanggaku menghubungiku. Begitu
aku tekan tombol terima, langsung terdengar suara serak seperti orang yang
sangat marah tapi tak berdaya
“Anda siapa ? Dan apa maksudnya
memperlihatkan video ini pada saya ? “ tanyanya.
“Saya hanyalah seorang penggemar
berat ibu. Dan saya ingin semua orang tahu bahwa tubuh ibu sangat menggairahkan
dan ibu sangat binal dan ganas di tempat tidur” jawabku santai.
“Apa maksudnya…?” katanya dengan
nafas yang mulai tersekat
“Akan saya perbanyak CD ini dan
akan saya bagikan ke setiap rumah di lingkungan ini, juga akan kirim ke
internet agar orang sedunia tahu apa dan bagaimana ibu. “ jawabku masih dengan
nada santai dan kalem.
“Ja…jangan…jangan…!” potongnya
mulai gugup.
“Apa yang sebenarnya kamu
inginkan…, mau uang…? Berapa…?” katanya memelas dan suara melemah.
“Saya nggak mau uang…” jawabku
“Lalu apa..?” susulnya
“Saya hanya ingin bisa menikmati
tubuh ibu yang sangat menggairah…” kataku menggodanya.
“Tidak mungkin …..Aku nggak
sudi….”
“Ya…nggak apa-apa.. Tapi ibu
jangan kaget kalau esok hari semua tetangga akan ribut karena memiliki rekaman
tersebut..” jawabku mengancam
“jangan…jangan dilakukan
….tolonglah kasihani saya…” katanya lagi memelas
“Tidak akan saya lakukan…asal ibu
memenuhi keinginan saya” kataku lagi.
Lama dia tidak menjawab…
Dan akhirnya…
“Baiklah… saya menyerah…, tapi
kumohon…. Kamu harus menghapus semua rekaman ini “ katanya dengan nada yang
sangat berat dan pasrah karena kalah
“Baiklah…, sekarang ibu harus
membuka pintu depan, kemudian ibu harus menunggu saya di kamar ibu. Kalu tidak
ibu lakukan maka saya tidak akan datang” jawabku memberikan perintah.
Tak lama kemudian, kulihat pintu
depan terbuka sedikit dan beberapa menit kemudian kulihat dimonitor bahwa dia
telah ada di dalam kamar dan duduk gelisah diatas kasur menunggu apa yang akan
terjadi.
Kumatikan komputerku dan aku
keluar rumah secara mengendap-ngendap menuju rumah tetanggaku melalui pintu
depan yang terbuka, kemudian kututup dan kukunci. Lalu dengan perasaan
deg-degan aku menghampiri kamarnya kubuka pintunya dan kututup kembali serta
kukunci. Begitu melihatku dia langsung berdiri dan berkata kaget dan marah
“Ohh..ternyata bapak..! Kenapa
bapak melakukan ini padaku. Apa bapak tak takut kalau saya laporkan ke istri
bapak ?” Ancamnya
“Laporkan saja dan saya akan
menyebarkan rekaman itu. Yang paling rugi kan bukan saya, tapi ibu sendiri ?”
jawabku menekannya
“Jadi gimana ? mau batal ?”
sambil aku membalikkan badan seolah-olah akan keluar kamar.
“Jangan…saya menyerah…” katanya
pelan dan terisak meneteskan air mata.
“Baiklah kalau begitu…” kataku
sambil menghampirinya.
Dia duduk mematung di pinggir
tempat tidur ketika kuhampiri. Aku duduk disampingnya, dia menggeserkan
badannya seperti yang ketakutan, tapi aku menahannya sambil berkata
“Ingat, jika ibu tidak melayaniku
malam ini, maka ancamanku akan kulaksanakan !” kataku mengancam. Akhirnya dia
diam dengan badan menggigil ketakutan dan mata yang terpejam.
Tangan kananku memeluknya dari
belakang. Kudekatkan wajahku ke wajahnya. Dia masih memejamkan matanya. Ohhh
betapa cantik wajahnya, bibirnya yang tipis dan basah menggodaku untuk
menciumnya
Dia diam saja mematung, bahkan
badannya terasa sangat dingin. Tapi aku tak peduli, aku terus mengulum bibirnya
yang tertutup rapat dan terkadang lidahku menjilati bibirnya. Dia mulai
bereaksi tapi hanya sekilas setelah itu dia tetap diam sambil memejamkan mata.
Tanganku membuka jilbab lebar
yang ia kenakan dan melemparkannya ke lantai, maka tampaklah rambut indah
dengan leher jenjang merangsang menopang wajahnya yang terlihat sangat cantik
dan menggemaskan, walaupun dengan mata terpejam dan ekspresi wajah yang tegang.
Bibirku mulai menciumi dagu,
pipi, dan seputar lehernya yang sangat merangsang, beberapa kali kurasakan ada
reaksi dari dirinya dengan keluarnya keluhan dari mulutnya.
“Euh….euh….”
Hanya segitu, lalu dia diam lagi
seperti sedang bertahan untuk tidak tergoda atas rangsangan yang kulakukan pada
dirinya. Lalu tanganku menarik seleting baju panjang yang terdapat
dipunggungnya dan bajunya kutarik ke bawah
Tampaklah tubuh putih mulus yang
harum dengan buah dada yang montok terhalang oleh BH yang masih menahannya agar
tidak tumpah. Kutarik pengait BH hingga BH tersebut terlepas dan kulemparkan ke
lantai, maka tampaklah buah dada yang benar-benar montok menggairahkan
tergantung bebas dihadapanku.
Badannya semakin kaku, kudorong
paksa agar dia berbaring di kasur, lalu dengan tergesa-gesa karena bernafsu
tanganku mulai meremas buahdada indah tersebut yang kiri dan kanan secara
bergantian.
Ouh… betapa mengasyikkan dan
puasnya dapat mempermainkan buah dada dari seorang wanita yang biasanya
tertutup baju longgar dan jilbab yang lebar. Mulutku mulai menjilati dan
menciumi seluruh permukaan kulis halus di sekujur tubuh terbukanya. Terkadang
disertai dengan kecupan serta hisapan yang mengasyikan. Dan akhirnya bibirku
menuju buah dadanya . Buah dada sekal dan montok itu aku hisap dan gigit-gigit
gemas penuh nafsu, kemudian aku kebagian puting susunya yang sudah mulai tegak
menantang. Kupilin-pilin dengan bibir dan lidahku..
“Ouh…ouh…euh…..euh… ssstt…hhhssstttt…”
Erangan halus dan desis nikmat keluar dari mulutnya tanpa disadarinya
Tapi segera diam kembali setelah
dia menyadarinya apa yang sedang terjadi. Tampak sekali terjadi pergulatan
batin yang sangat hebat antara mempertahankan harga diri dan kehormatan melawan
gairah nafsu yang sudah mulai bangkit mempengaruhinya.
Hal ini tampak dari gerakan
tubuhnya mulai menggelinjang dan merespon setiap sentuhan dan rangsangan yang
kuberikan padanya. Peperangan antara rasa terhina dan rasa nikmat yang ia terima
demikian hebatnya sehingga tampak dari keringat yang mulai bercucuran dari
tubuhnya.
Badan dan tubuhnya sangat
menikmati rangsangan yang kuberikan tetapi pikirannya melarang untuk merespon,
sehingga reaksi yang diberikan menjadi tidak konstan, terkadang melenguh
menikmati dan terkadang lagi diam mematung tidak memberikan respon atas
rangsangan yang kuberikan padanya. Tapi aku terus memberikan
rangsangan-rangsangan kenikmatan padanya dengan terus memilin dan meremas buah
dadanya yang indah.
Usahaku memberikan hasil. Dia
menjadi lebih sering mendesah dan melenguh menahan nikmat yang dirasakan,
walaupun dengan malu-malu sambil tetap berusaha menjaga harga dirinya agar
tidak jatuh dihadapanku.
“Ouh… oohh…ouh….” Erangan
nikmatnya menjadi lebih sering kudengar.
Kedua tangannya mencengkram kasur
dengan sangat kuat hingga urat-urat halus tangannya menonjol menandakan bahwa
dia sedang dilanda kenikmatan dan rangsangan birahi yang teramat sangat.
Aku mulai menanggalkan baju
longgarnya dari tubuhnya dan menjatuhkannya kelantai. Mataku nanar diliputi
nafsu yang semakin menggebu melihat tubuh bugil merangsang di hadapanku yang
hanya menyisakan CD yang menghalangi keindahan vaginanya.
Lalu kutanggalkan CD yang
menghalangi pemandangan indah ini. Dan…. Terpampanglah tubuh telanjang yang
benar-benar indah membangkitkan gelora birahi yang semakin tak tertahankan.
Penisku semakin tegang melihat pemandangan itu
Tanpa membuang waktu, aku
menciumi kedua paha indah yang putih, mulus serta harum ini. Kugunakan lidahku
untuk mengulas semua permukaan paha baik yang kiri maupun yang kanan secara
bergantian.
Erangannya menjadi semakin
nyaring dan sering
“Ouh…ohhh…Pak…ouh….ouh…” rupanya
rasa malu dan marahnya sudah semakin kalah oleh rasa nikmat yang kuberikan.
Bibir dan lidahku, lalu naik
keatas kebagian selangkangannya yang menjanjikan berjuta-juta kenikmatan.
Vagina itu begitu indah dikelilingi oleh rimbunnya jembut hitam nan halus.
Kujilati jembut indah itu. Dia mengerang keras….
”Aaahh….ohhh”
Badannya mulai bergetar seperti
dialiri listrik, mulutnya ternganga dengan nafas seperti tertahan, lalu
“Aahhh…ouh….ouh…” erangannya
semakin keras menandakan bahwa harga dirinya semakin kalah oleh rasa nikmat
yang kuberikan
Kusibakkan bibir vagina yang
menutupi liang vagina indahnya, terlihatlah lorong sempit memerah yang basah
berlendir. Lidahku terjulur untuk mengkait-kait lorong itu. Badannya semakin
bergetar dan erangannya sudah berganti menjadi jeritan-jeritan tertahan.
“Aahh….Aahhh….Ouhh…nikmat…ouh….”
mulutnya mulai meracau.
Jempol tangan kananku tak diam,
kugunakan untuk menekan dan memutar-mutar klentitnya yang semakin menonjol
keras. Gerakannya sudah semakin menggila dan tangannya sudah tak malu-malu lagi
mengusap dan menekan-nekan kepalaku agar lebih dalam memasukkkan lidahku
kedalam liang vaginanya kurasakan semakin berkedut.
“Aahh…aahhh… ouh….
Pak….ouh…..terusssss…ouh…” jeritannya semakin keras, pantatnya semakin maju
menekan wajahku…
Akhirnya dengan tak sabar kedua
kakinya dia naikkan keatas pundakku dan menjepit leherku dengan keras sambil
melonjak-lonjak tak karuan dan menjerit-jerit menjemput nikmat yang
bertubi-tubi datang padanya hingga akhirnya ia menjerit panjang
“Aaaaaaahhhhh…………….” Badannya
melenting, pantatnya terangkat dan tangannya mencengkram kaku di kepalaku serta
kakinya semakin keras menjepitku seperti tang raksasa .
Lalu beberapa detik kemudian
pantatnya berkedut-kedut dan liang vaginanya berkontraksi sangat hebat dan
melamuri lidahku dengan cairan kenikmatan.
Dan setelah itu badannya
terhempas ke kasur, cengkraman tangannya dikepalaku melemah demikian juga
dengan jepitan kakinya di leherku. Setelah itu yang kudengar adalah helaan
nafas yang tersengal-sengal seperti orang baru selesai melakukan lari sprint
100 meter.
Tanpa dia kehendaki, istri
tetanggaku ini telah mengalami orgasme yang sangat hebat yang aku berikan dalam
sesi pemanasan ini.
Aku berdiri dipinggir kasur,
kuperhatikan bahwa matanya terbuka dengan pandangan yang menggambarkan orang
yang baru saja mendapatkan kenikmatan orgasme.
“Bagaimana bu ? Enak khan..?”
tanyaku menggodanya
Dia hanya diam dan membuang muka,
tapi dari wajahnya, kutahu dia tidak menampik dengan apa yang kuucapkan
padanya. Dia hanya membuang muka…. malu….
Aku mulai menanggalkan seluruh
pakaian yang kukenakan. Kini akupun sudah telanjang bulat. Aku naik ke tempat
tidur dan merangkak menghampiri dirinya, sambil berbisik
“Sudahlah..Bu…, tak perlu malu….,
nikmati saja…. Apalagi yang Ibu pertahankan dariku ? Semua bagian tubuh Ibu
yang paling rahasiapun sudah aku jelajahi , bahkan Ibu sudah mendapatkan puncak
kenikmatan orgasme yang akhir-akhir ini jarang Ibu dapatkan…”
Kataku mempengaruhi pendiriannya
, sambil kembali merangsang dirinya dengan memberikan ciuman hangat pada
bibirnya dan meremas buah dadanya yang tak membosankan untuk diremas dan
dipilin-pilin.
Rupanya kata-kataku mempengaruhi
pendiriannya sehingga akhirnya dia membalas ciumanku dengan sangat ganas dan
bernafsu ditambah lagi bahwa dirinya memang sudah terbakar nafsu berahi setelah
sekian lama aku berikan rangsangan-rangsangan yang mengantarnya mencapai
orgasme yang sangat hebat.
Ciumannya padaku semakin panas
dan menggairahkan, bahkan tangannya sudah berani meremas dan mengocok penisku
yang sudah sangat tegang. Akhirnya badannku kuputar 180 derajat sehingga
kepalaku yang berada di atas menghadap vaginanya dan wajahnya yang berada di
bawah menghadap penisku.
Kurengkuh pantatnya yang montok
lalu kembali lidah dan bibirku mempermainkan vaginanya sekali lagi dengan cara
yang berbeda. Kembali dia melenguh..
“Ouh….ouh…..Aku tak tahan…aku tak
tahan…Ouhhh” erangnya.
Tak kupedulikan erangannya, aku
terus menjilati dan menghisap vaginanya dan terkadang aku tusukkan lidahku
kedalam liang vaginanya yang beraroma khas. Gerakan pantatnya semakin menjadi.
Dan tiba-tiba aku merasa bibirnya mulai melumat penisku dengan penuh nafsu.
Aku…melayang…dengan apa yang dia lakukan
sehingga bibir dan lidahku diam bekerja…. Jilatan dan hisapan pada penisku
semakin bervariasi
“Ouhh….” Akupun melenguh nikmat..
Aku takut. Bahwa pertahannanku
akan bobol, maka aku konsentrasikan mengoral kembali vaginanya dengan ganas dan
cepat. Dia menjerit…
“Aaah…pak…aku tak tahan……aku tak
tahan.. masukkan…. Sekarang auh…”
Tak kupedulikan permintaannya,
aku semakin bersemangat mengoral vagina indah ini. Tiba-tiba badannya
menghentak menggulingkan tubuhku kemudian dia bangun , memutarkan badannya ,
kemudian dalam posisi menungging dia mengarahkan penisku yang sedang berdiri
tegak ke arah liang vaginanya yang sudah sangat basah, lalu menekan pantatnya
ke bawah dan…
Blessshh….Penisku mulai memasuki
liang vaginanya perlahan-lahan. Mataku nanar berkunang-kunang merasakan
kenikmatan yang sukar ‘tuk dibayangkan. Perlahan-lahan pantatnya mulai turun
naik, sementara kedua tangannya merengkuh pundakku dari belakang sambil
bibirnya dengan penuh nafsu menciumi dan menghisap bibirku.
Gerakan pantatnya semakin cepat,
kepala sudah mulai terdongak sambil mengeluarkan nafas mendengus seperti orang
orang yang sedang ‘pushup’
“Ehh..euh…hekks…hekss…euh…”
dengusan itu terus menerus keluar seiring dengan hempasan pantatnya menekan
selangkanganku sehingga penisku seperti dikocok-kocok, dipelintir dan
dihisap-hisap dengan sangat nikmat. Mataku terbeliak-beliak menahan nikmat yang
tak terperi
Merasa kakinya kurang nyaman,
akhirnya istri tetanggaku meluruskan kakinya sehingga dia telungkup menindih
tubuhku. Tangannya masih meraih pundakku sebagai pegangan dan buah dadanya
ditempelkan pada dadaku. Kemudian kembali memaju mundurkan pantatnya agar
vaginanya dapat bergesekan dengan penisku dan penisku dapat keluar masuk hingga
sampai ke pangkalnya.
Gerakannya semakin cepat, kedua
kakinya mulai kejang-kejang lurus dan erangannya semakin memburu
“ Ouh…hekss….heks…heks…”
Dan akhirnya…dia kembali menjerit
panjang
“Aaaaaahhhhkkkks……….”
Badannya kembali melenting
terdiam kaku, mulutnya menggigit pundakku dan kedua tangannya menarik pundakku
dengan sangat keras dan kaku, dan beberapa detik kemudian keluar helaan nafas
panjang darinya seperti melepas sesuatu yang sangat nikmat…
”Ouhhhhhh…”
Pantatnya berkedut-kedut, dan
terjadi konstraksi yang sangat hebat di dalam vaginanya yang kurasakan sangat
mencengkram kuat-kuat seluruh batang penisku dan diakhiri dengan
kedutan-kedutan dinding vagina yang memijit penisku membuatku diriku melenguh
menerima sensasi yang sangat nikmat dari vagina istri tetanggaku ini.
“ohh….” Keluhku.
Kedutan pantatnya makin lama
makin melemah dan akhirnya tubuhnya ambruk menindih tubuhku
Cukup lama dia menikmati sensasi
orgasme sambil telungkup lemas diatas tubuhku. Kemudian mata terbuka menatapku
sambil berkata
“Sudah sangat lama ..aku tak
merasakan sensasi orgasme yang demikian nikmat…makasih pak ! “ katanya sambil
mengecup bibirku. Sudah hilang rasa malu dan marahnya padaku.
Aku hanya tersenyum manis padanya
sambil membalas kecupannya dengan menghisap bibirnya dalam-dalam.
Kedua tanganku memeluknya dan
meletakkan telapak tanganku pada kedua pundaknya yang masih telungkup menindih
tubuhku. Lalu pantatku, kugerakan keatas dan kebawah sambil kedua tanganku
menarik pundaknya kebawah membuat penisku yang masih tegang menggesek dinding
vagina dan memberikan kenikmatan padaku dan padanya.
Penisku dengan lancar keluar
masuk liang vaginanya yang masih tetap sempit menjepit dan meremas-remas
penisku dengan ketat. Sensasi kenikmatan mulai kembali menjalari seluruh urat
syarafku dan akupun mulai mendengus nikmat
“Ouhhh…ouhh…”
Akibat gerakanku ini,
membangkitkan kembali gairahnya yang baru saja mendapatkan orgasme dan
gesekan-gesekan ini memberikan kenikmatan-kenikmatan padanya sehingga akhirnya
pantatnya kembali bergerak maju mundur dan keatas kebawah meraih kenikmatan
yang lebih.
Dia kembali memompakan tubuhnya
diatas tubuhku, dan gerakannya makin lama semakin cepat dan kembali erangan
nikmat nya yang khas keluar dari mulutnya
“Ehh..euh…hekks…hekss…euh…”
dengusan itu terus menerus keluar seiring dengan hempasan pantatnya menekan
selangkanganku sehingga penisku seperti dikocok-kocok, dipelintir dan
dihisap-hisap dengan sangat nikmat. Dan kembali mataku terbeliak-beliak menahan
nikmat.
Gerakannya semakin cepat, dan tak
lama kemudian kembali kedua kakinya kejang-kejang lurus dan erangannya semakin
memburu
“ Ouh…hekss….heks…heks…”
Dan akhirnya…dia kembali menjerit
panjang
“Aaaaaahhhhkkkks……….”
Badannya kembali melenting
terdiam kaku, mulutnya menggigit pundakku dan kedua tangannya menarik pundakku
dengan sangat keras dan kaku, dan beberapa detik kemudian keluar helaan nafas
panjang darinya seperti melepas sesuatu yang sangat nikmat…
”Ouhhhhhh…”
Pantatnya berkedut-kedut, dan
terjadi konstraksi yang sangat hebat di dalam vaginanya yang kurasakan sangat
mencengkram kuat-kuat seluruh batang penisku dan diakhiri dengan
kedutan-kedutan dinding vagina yang memijit penisku membuatku diriku melenguh
kembali menerima sensasi yang sangat nikmat dari vagina istri tetanggaku ini.
“ohh….” Keluhku.
Kedutan pantatnya makin lama
makin melemah dan akhirnya tubuhnya kembali ambruk menindih tubuhku untuk
kesekian kalinya.
Pencapaian orgasme yang ia
dapatkan di atas tubuhku, terus dilakukannya berulang-ulang, hingga akhirnya
untuk yang kesekian kalinya dia benar-benar ambruk diatas tubuhku dan tidak
bisa bergerak lagi karena kehabisan tenaga.
Dia menggelosorkan tubuhnya
disamping tubuhku, sambil berbaring miring saling berhadapan dan berpelukan.
Dia berkata padaku dengan tersengal-sengal kehabisan napas
“Pak …aku sangat lelah… namun
sangat puas…..tapi kepuasanku belum sempurna kalau vaginaku belum disemprot
oleh ini..” katanya sambil meraih penisku yang masih tegang menantang.
Luar biasa besar nafsu sex yang
dimiliki istri tetanggaku yang berjilbab lebar ini. Apakah karena dia memang
jarang mendapatkan nafkah batin dari suaminya yang jarang pulang, atau seperti
dugaanku bahwa dia memiliki nafsu yang sangat besar karena buktinya dia sering
membeli jamu-jamu kuat pada istriku.
Aku yang belum mencapai puncak,
tidak ingin berlama-lama istirahat takut nafsuku surut dan penisku melemah,
maka aku mulai menindihnya dan tanganku kembali meremas-remas buah dada indah
miliknya serta memilin-milin putting susunya yang menjulang menantang. Kemudian
kembali bibirku menciumi bibirnya dengan penuh nafsu.
Nafsunya bangkit kembali walaupun
dengan tenaga yang masih lemah, tangannya meraih penisku dan diarahkan kedepan
liang vaginanya, pahanya terbuka lebar memberi jalan pada penisku untuk segera
menelusuri liang nikmat vaginanya. Ku dorong pantatku begitu kepala penisku
tepat berada di liang vaginanya . Dan
Blessh…., penisku kembali
menjelajahi liang sempit yang sudah sangat basah milik istri tetanggaku ini dan
“ouhh…” lenguh kami berbarengan menahan nikmat.
Pantatku mulai mengayuhkan
penisku agar lancar keluar masuk menggesek-gesek dinding vagina yang selalu
memberikan sensasi nikmat. Gerakanku makin lama makin cepat dan berirama.
Pinggulnya mulai bergerak
membalas setiap gerakannku, sehingga lenguhanku dan erangan nikmat dari
terdengar saling bersahutan
“Ouh…ohhh…enak…banget…ohhhh…”
dengusku..
“Auh…auh…makasih
Pak….ouh….nikmat…oh…” erangnya
Gerakanku makin lama makin cepat
dan keras tak beraturan sehingga terdengar suara yang cukup keras dari
beradunya dua selangkangan
Plok…plok…plok…
Demikian pula dengan gerakan
pinggulnya semakin keras menyambut setiap gerakan pantatku., sehingga bunyi beradunya
selangkangan semakin keras
Plok…plok…plok…
Dan akhirnya mulutku mulai
meracau..
”Ouh…Bu…Aku …mau … keluar, aku
mau… keluar ouh…”
Dan dia juga meracau sambil
menarik-narik tubuhku dengan keras
“ Ayo.. pak… bareng… bareng…”
Dan akhirnya secara bersamaan
kami menjerit bersahutan melepas nikmat mencapai orgasme. Badanku dan badannya
melenting dan menjerit
“Aaaaahhhh….”
Dan …cret…cret…cret sperma
kentalku terpancar beberapa kali membasahi seluruh rongga vagina istri
tetanggaku ini dan dibalas dengan kontraksi dan kedutan-kedutan yang hebat
didalam liang vaginanya yang menandakan kami mendapat puncak orgasme yang tak
terlukiskan nikmatnya.
Lalu badanku ambruk jatuh menimpa
tubuhnya dan kugelosorkan kesamping tubuhnya agar tidak membebaninya. Kami berbaring
sambil berpelukan dan merasakan sisa-sisa kenikmatan orgasme dengan mata
terpejam dan nafas tersengal-sengal seperti habis berlari dikejar harimau.
Tak lama kemudian , matanya
terbuka dan memandangku dengan tatapan penuh kepuasan serta berkata dengan
suara yang lemah
“Baru kali ini aku dapat
merasakan berkali-kali orgasme yang luar biasa nikmatnya dalam satu kali
persetubuhan..huhh… benar-benar melelahkan namun sangat memuaskan dan tak
mungkin terlupakan…” Katanya sambil mencium mesra bibirku.
Lalu sambungnya lagi “Kalau tahu
senikmat dan sepuas ini yang kudapat dari Bapak.. Bapak tidak perlu mengancamku
segala…” katanya sambil tersenyum.
“Dan aku rela … menanggung segala
akibatnya asal aku bisa mendapatkan nikmat seperti ini dari Bapak…” katanya
mulai melantur…
Kuperhatikan jam dinding sudah
menunjukkan jam 1.30 malam, sudah larut. Aku harus segera pulang. Maka aku
berdiri dan mengenakan pakaianku dan bertanya padanya “Apakah kita bisa
mengulanginya lain waktu ?”
“Tentu…Pak, bahkan malah aku yang
meminta pada bapak untuk bisa memberikan kenikmatan seperti tadi lagi dan lagi
“ katanya sambil mencubit mesra pinggangku.
Kemudian dia juga mengenakan
pakaiannya kembali lengkap dengan jilbab lebarnya dan kami keluar kamar
berbarengan. Sampai di ruang tamu, dia berhenti sejenak dan memberi isyarat
padaku agar aku diam dulu di tempat dan dia akan keluar rumah melihat situasi
di luar apakah ada orang.
Dan setelah yakin tidak ada orang
diluar dan memberi isyarat padaku bahwa di luar aman. Sebelum aku keluar dari
rumah dia memberikan kecupan yang hangat dan mesra di bibirku sambil berbisik
“Jangan lupa ya… seminggu 2 kali
bapak harus memberi kenikmatan padaku…”
Wah… nekad juga rupanya istri
tetanggaku yang alim ini, jika sudah tahu sesuatu yang sangat nikmat yang bisa
dia dapatkan dari diriku. Dengan mengendap-ngendap aku masuk ke rumahku dan
kudapati istriku masih tidur dengan nyenyaknya.
Sejak saat itu kami selalu
menyempatkan diri secara sembunyi-sembunyi untuk berpacu meraih nikmat. Dan hal
itu berlangsung sampai sekarang , tanpa aku tahu kapan hal ini akan berakhir.
Tapi tingkah lakunya di lingkungan tidak berubah.
Dia tetap tampak sebagai istri
yang solehah dengan jilbab lebar dan baju longgar panjang yang selalu
dikenakan. Tapi jika sudah berduaan denganku, dia bagaikan kuda liar dan binal
yang bisa membuat diriku melayang-layang meraih nikmat.
Ada kejadian mendebarkan yang
pernah kami lakukan. Saat itu adalah hari sabtu dan istri tetanggaku pulang
kerja jam 1 siang, sedangkan bagiku hari sabtu adalah hari libur.
Istriku tidak ada di rumah
mengajak jalan-jalan anakku sambil mengambil pesanan barang. Sedangkan pada
saat itu aku sangat ingin menyetubuhi tetanggaku, karena hampir seminggu tidak
ada kesempatan menikmati tubuhnya.
Pada saat aku duduk di ruang
tamu, kulihat tetanggaku menghampiri rumahku dan kemudian mengetuk pintu. Pintu
kubuka, Dia terlihat kaget dan senang karena yang membuka adalah aku. Lalu dia
bertanya
“Ada Ibu , Pak ?”
“Mau cari Ibu atau cari saya…?”
kataku sambil berbisik.
“Ibu bisa …, bapak juga boleh…”
jawabnya sambil tersenyum. Lalu “Tapi kalau ketemu Ibu keperluannya
beda..dengan bila bertemu dengan Bapak..” lanjutnya dengan penuh arti.
“Masuk dulu, Bu ! ‘Nggak enak
dilihat tetangga..” kataku mempersilahkan masuk.
Diapun masuk dan duduk di kursi
tamu yang membelakangi jendela, sementara itu pintu rumahku tetap terbuka,
akupun bertanya padanya
“Ada perlu apa, ke Ibu ?”
“Biasalah… Pak, keperluan
perempuan…, saya mau beli jamu kuat dan jamu khusus untuk wanita…, siap-siap…
karena hari ini suami saya pulang…”
“Kalau gitu…, jatah saya kapan..?
padahal saya lagi pingin nich..!”
“Sebenarnya saya juga lagi
pingin…, tapi… gimana yah…?” dia menjawab dengan bingung.
“Kalau sekarang.., gimana ? “
kataku sambil mengahmpiri dirinya dan duduk disebelahnya dan langsung
menciumnya dengan nafsu.
Dia membalas ciumanku, kemudian
melepaskan ciumanku sambil mendorong tubuhku dan berkata
“Ihh, nekad..!”
“Habis…, udah ‘ga tahan sich..!”
jawabku sambil mencubit dagunya dengan gemas
“Sebenarnya…, saya juga udah ‘ga
tahan…., tapi dimana…?, orang lain pasti akan curiga, kalau kita lakukan
sekarang di kamar bapak ?” bisiknya dengan nafas yang mulai tersengal-sengal
didorong hawa nafsu yang mulai sudah menguasainya.
“Kita main disini saja, di ruang
tamu, sehingga dari jendela kita bisa melihat kalau ada yang datang. Dan
biarkan pintu terbuka… biar orang lain tak curiga…” Usulku nekad.
Kebetulan pintu tamuku sejajar
dengan pintu pagar, sehingga dari jendela akan terlihat kalau ada yang akan
masuk ke halaman rumahku. Tetapi posisi ruang tamuku agak tersembunyi sehingga
segala aktivitas di dalamnya tidak terlhat dari luar.
“Jangan ah.., Pak. Berbahaya….”
Jawabnya, namun nampaknya dia sudah mulai tergoda dengan usulku.
“’Ngga lah… asal kitanya jangan
bersuara….., saya ingin merasakan sensasi nikmat bercampur rasa takut
ketahuan…….” Aku semakin memaksanya sambil kembali melumat bibirnya dengan
nafsu yang membara.
Nampaknya gairah nafsu berahi
sudah menguasainya sehigga melupakan rasa takutnya dan dia membalas lumatan
bibirku dengan ganas dan kedua tangannya merengkuh kepalaku agar semakin rapat
bibir kami menempel.
Tanganku meremas buah dadanya
yang terhalang oleh baju longgar dan jilbab yang dikenakannya. Matanya terpejam
menikmati ciuman yang panas bergelora. Dan dia semakin liar menciumku sambil
menahan agar erangan nikmat tak keluar dari mulutnya.
Nafas kami berdua semakin
tersengal-sengal, tanganku beralih ke bawah, kutarik baju panjang yang menutup
kaki dan pahanya dan tanganku langsung menyusup keselangkangannya. Kurasakan
CD-nya sudah sangat basah, rupanya sensasi bercinta sambil was-was takut
ketahuan membuat gairah rangsangan melayang tinggi begitu cepat dan membanjiri
vaginanya.
Kusisipkan jari-jariku dari
pinggir CD yang dikenakan, sehingga jari tanganku menyentuh permukaan vagina
yang ditumbuhi jembut lembut yang merangsang. Dengan penuh nafsu tanganku
mengusap bahkan mengobok-obok permukaan vigina yang semakin memacu gairahku.
Jari-jariku mempermainkan lipatan
vaginanya yang basah. Tetanggaku mengatupkan bibirnya rapat-rapat dan giginya
gemeretak menahan nikmat yang menimpa dirinya dan menahan nafas agar suara
erangan nikmatnya tak keluar.
Lalu jempol memutar dan menekan
klitorisnya yang menonjol keras, badannya bergetar…, mulutnya semakin rapat
tertutup.., kepala terdongak dengan mata yang terpejam. Nafasnya semakin
terengah-engah menahan nikmat yang tak terhingga.
Sementara jempolku memberikan
rangsangan kenikmatan pada dirinya, jari tengahku kuputar dengan gerakan
mengebor menembus liang vagina yang semakin basah dan licin. Tubuhnya
bergelinjang hebat dan melonjak-lonjak melambungkan dirinya sehingga
melayang-layang. Gerakan jari tengahku yang menerobos liang vagina sambil
berputar terus kuperdalam dan badannya semakin bergelijang hebat, kepalanya
semakin keras menekan sandaran kursi sehingga pinggangnya melenting, dengan
suara yang tertahan keluar lenguhan nikmat tanpa dapat dia tahan
“Uuhhhhh……”
Jempolku terus menekan dan
memutar klitorisnya, sedangkan jari tengahku semakin cepat memutar dan
mengocong liang vaginanya. Tubuhnya semakin hebat terguncang hingga akhirnya
melenting kejang dan kaku, dan dari mulutnya keluar suara tercekik..
”Akkkhhhhh…..”. Jari tengahku
terasa seperti dijepit oleh dinding basah dengan sangat kuat disertai dengan
kedutan-kedutan yang keras dan cepat.
Lalu tubuhnya melemas dan
punggungnya terhempas pada sandara kursi.
Nafasnya tersengal-sengal seperti
atlit yang baru mencapai finish. Ya…, tetanggaku baru saja mencapai finish
dengan memperolah kenikmatan orgasme yang sangat sensasional.
Aku mencabut jariku dari liang
vaginanya yang becek, ku arahkan jari tengahku pada hidungku dan kuhirup
dalam-dalam aroma lendir vagina yang menempel pada jari tengahku yang basah
kuyup itu . Aroma itu begitu merangsang berahiku dan membuatku nikmat. Aku begitu
menikmati aroma vagina itu lalu dengan penuh perasaan kujilati lendir vagina
yang menempel dijariku dengan jilatan-jilatan yang rakus hingga jari tengahku
kesat bersih dari lendir vagina yang menempel.
Di dalam kelelahannya, tetanggaku
memperhatikan apa yang kulakukan, dia merasa puas dan bangga melihat aku dengan
rakusnya menjilati lendir vaginanya yang menempel di jariku. Gairahnya gembali
bangkit mengalahkan rasa lelah yang menderanya.
Tubuhya bangkit, Tangannya
membuka sleting celana panjangku dan mengeluarkan batang penisku yang sangat
keras dan tegang dari pinggir CD yang kukenakan.
Penisku langsung berdiri bebas
dengan gagahnya terbebas dari kungkungan celanaku. Tetanggaku menggenggam
pangkal penisku dengan jari-jarinya yang halus dan secara perlahan dan pasti
lidahnya terjulur menjilati kepala penisku, bahkan seluruh batang penisku
dijilatinya dengan penuh gairah seperti sedang menjilati es krim yang sangat
nikmat. Akupun melenguh pelan menahan
nikmat..”Uhhh…”.
Jilatannya begitu lincah bergairah
dan membuatku melayang-layang nikmat pantatku melonjak-lonjak sehingga kepala
penisku menekan-nekan mulutnya, seperti sedang mengejar sesuatu yang lebih
nikmat.
Nafasku semakin memburu ketika
dengan asyik dan penuh gairah dia terus menjilati kepala penisku tanpa
memperhatikan gelinjang tubuhku yang semakin keras menekan mulutnya. Lalu
“Akhhhhs…” Suaraku seperti
tercekik dan nafas sesak, ketika secara tiba-tiba mulut tetanggaku mencaplok
batang penisku.
Rongga mulutnya terasa panas dan
sangat nikmat sehingga membuat mulutku ternganga, badanku kaku dan dadaku sesak
susah bernafas.
Dengan lincahnya, tetanggaku
terus mengocok dan menghisap penisku membuatku semakin melayang. Jilbab yang
dikenakannya bergoyang-goyang menampilkan pemandangan yang sangat erotis dari
seorang wanita berjilbab lebar yang sedang asyik memberikan kenikmatan oral
pada diriku.
Penisku yang berada dalam
genggaman tangan dan mulutnya terasa makin membengkak keras. Menyadari itu
tetanggaku semakin bergairah mengoralku dan berharap mulutnya dapat disemprot
oleh spermaku pada saat aku orgasme.
Sebagaimana yang sering terjadi
jika dia mengoral suaminya dan dia sangat puas, bahagia dan bangga jika dapat
membuat suaminya orgasme oleh oralnya. Dan selama ini dia selalu berhasil
membuat suaminya orgasme.
Gerakan oralnya semakin bevariasi
membuatku semakin melayang dan penis yang semakin membengkak. Namun aku belum
juga mencapai puncak, hanya nafasku saja yang semakin tersengal-sengal dan
batang penis yang semakin keras membengkak.
Akhirnya dia tak tahan oleh
nafsunya sendiri yang terus meningkat minta dipuaskan, vaginanya terasa sangat
basah dan gatal. Dia bangkit melepaskan penisku dari mulutnya kemudian
melepaskan CD-nya yang sudah sangat basah. CD itu dimasukkannya ke dalam saku
baju longgar yang masih menempel di tubuhnya. Kemudian berdiri membelakangiku.
Aku tahu apa yang dilakukannya.
Kuhentikan gerakannya dan dudukku pindah ke kursi yang langsung menghadap
jendela sehingga kami bisa lihat jika ada yang mau masuk ke pagar rumahku. Aku
masih berpakaian lengkap, hanya penisku saja yang menerobos keluar dari sleting
celana yang terbuka.
Istri tetaggaku berdiri
mengangkangi pahaku dengan paha yang terbuka lebar, dia menarik ujung bawah
baju longgarnya hingga ke pinggang dan kubantu pegangi ujung baju itu agar
tidak melorot jatuh. Lututnya menekuk agar pantatnya mendekati selangkanganku,
dia raih penisku dan diarahkan ke mulut liang vaginanya yang sangat basah.
Lalu….
Blesshhh…. perlahan-lahan dia
menurunkan pantatnya hingga kepala penisku menerobos liang vaginanya.
Gerakannya demikian perlahan, sehingga penerobosan kepala penisku pada liang
vaginanya begitu lama dan sangat nikmat, mataku terpejam menikmati nikmat yang
kurasakan dan dengan pelan mulutku mengeluh.
“Uhhh…..”
Gerakan penerobosan itu terhenti
ketika pantatnya menekan sangat rapat bagian bawah perutku sehingga batang
penisku amblas hingga kepangkalnya. Dia menekan cukup lama vaginanya, kurasakan
sambutan meriah dilakukan oleh dasar liang vaginanya terhadap kepala penisku.
Kepala penisku serasa dihisap dan
diremas nkmat oleh vagina tetanggaku ini. Dinding vaginanya tak henti-hentinya
berkedut memberikan sensasi nikmat pada ujung-ujung syarat nikmat yang ada pada
seluruh permukaan kepala dan batang penisku.
Secara perlahan pinggulnya
berputar agar batang penisku mengucek dan mengocok dinding vaginanya,
kenikmatan semakin melambungkanku. Semakin lama gerakan pinggulnya semakin
bervariasi, berputar, melonjak, bergoyang, patah-patah bahkan maju-mundur
membua batang penisku seperti diplintir dan digiling oleh mesin penggilingan
nikmat.
Semakin lama gerakannya semakin
cepat, dan nafasnya semakin memburu dan tak lama kemudian badannya
melonjak-lonjak keras dan diakhiri dengan tekanan vagina yang sangat kuat
sehingga penisku masuk sedalam-dalamnya, dinding vaginanya dengan dahsyat
memeras dan menjepit batang penisku dengan sangat kuat serta kedutan-kedutan
dinding vagina begitu cepat.
Badannya terdiam kaku, mulutnya
terkatup rapat menahan agar jeritan nikmatnya tak keluar dan kepalanya
ditekankan pada pundakku, lalu beberapa detik kemudian badannya terhempas
lunglai diatas tubuhku, nafasnya terengah-engah. Kusibakan jilbab lebar yang
menutupi wajahku, tetanggaku menoleh kearahku dan menciumku lembut dan mesra
sebagai tanda bahwa sangat puas dengan orgasme yang baru digapainya.
Sambil berciuman kurasakan bahwa
jepitan dan kedutan dari dinding vaginanya semakin melemah, pantatku menghentak
keatas, sehingga batang penisku yang masih tegang menggesek dinding vagina yang
semakin basah dan licin, rasa nikmat kembali menjalar ditubuhku mengakibatkan
pantatku tanpa dapat kukendalikan pantatku menghentak-hentak agar gesekan dan
kocokan penisku di dalam vaginanya terus-menerus memberikan rasa nikmat pada
penisku.
Hentakan-hentakan tubuhku
menyebabkan gairah kembali bangkit dan dia membalas hentakan-hentakan pantatku
dengan gerakan pinggul yang liar, semakin lama semakin liar dan tak lama
kemudian kembali dia mengejang menggapai nikmat dengan mulut yang terkatup
rapat ditandai dengan remasan dan jepitan yang kuat dari dinding vaginanya pada
batang penisku.
Beberapa kali dia mencapai
orgasme dalam posisi seperti itu dalam jeda waktu hanya beberapa menit untuk
setiap pencapaian orgasme berikutnya.Hingga akhirnya dia benar-benar terkulai
lemah tidak mampu membalas hentakan-hentakanku.
Kubiarkan dia terkulai beberapa
menit di atas tubuhku sambil badannya kepeluk dari belakang dan pipinya kucium
dan secara perlahan kuremas-remas buahdadanya dari luar baju longgarnya.
Setelah kurasakan tenaganya
terkumpul, kuangkat tubuhnya agar kerdiri bersamaaan dengan tubuhku, namun
kutahan agar penisku tidak lepas dari vaginanya, kudorong tubuhnya agar
mendekat ke kursi tamu yang berada tepat membelakangi jendela
Kutekan punggungnya agar
membungkukkan badan dengan memegang bagian atas sandaran kursi yang berada di
pinggir jendela sebagai pegangan untuk menjaga keseimbangan tubuhnya, Sedangkan
penisku masih menusuk vaginanya dari belakang melalui belahan pantatnya, suatu
posisi dogy style sambil berdiri. Ujung baju lebar yang ia kenakan semakin aku
sibakkan ke arah pinggangnya sehingga kedua tanganku dapat memegang pantatnya
yang putih bulat menggairahkan.
Perlahan aku mulai mengerakkan
pantatku agar penisku menusuk-nusuk vaginanya lebih dalam. Cengkraman vaginanya
dalam posisi seperti ini semakin kuat menjepit membuat kenikmatanku semakin
bertambah, basah dan licinnya vagina membuat gesekan dan kocokan penisku begitu
lancar di dalam vaginanya. Kepalanya terangguk-angguk menerima hentakan dan
dorongan pinggulku.
Kenikmatan kembali menjalar ke
seluruh pebuluh darahnya, dia membalas sodokan penisku dengan menggoyang dan
memutar pinggulnya laksana seorang penari dangdut membuat kenikmatan yang
kuterima semakin bertambah. Semakin lama goyang pinggulnya semakin liar dan
menghentak-hentak dan tak memerlukan waktu lama kembali tubuhnya kejang kaku
Tangannya mencengkram sandaran
kursi dengan sangat kuat, kepalanya terdongak ke atas. Dengan jerit tertahan
kembali dia mengalami orgasme yang hebat. Kudiamkan sejenak ketika dia
menikmati sensasi orgasmenya, karena pada saat itu aku sangat menikmati
cengkraman, jepitan dan kedutan-kedutan dinding vagina pada penisku.
Setelah kedutan dan cengkraman
dinding vaginanya melemah, kembali aku menusuk-nusukkan penisku. Setelah
beberapa detik kemudian pinggulnya kembali bergerak liar membalas
sodokan-sodokan penisku, dan hanya beberapa menit berselang kembali dia
mengalami orgasme untuk yang entah keberapa kalinya pada saat itu.
Beberapa kali ia orgasme dalam
posisi seperti itu hingga akhirnya tubuhnya ambruk ke atas kursi dan mengeluh
pelan dan panjang.
“Uuhhhhhhh………”
Pada saat itu, aku merasa orgasme
akan menghampiriku, maka tubuhnya langsung kubalik agar telentang dengan kepala
berada pada sandaran kursi bagian tengah. Kedua tanganku kugunakan untuk
membuka lebar-lebar pahanya sehingga vaginanya yang basah dan licin semakin
jelas terlihat mempesona. Kuarahkan kepala penisku pada mulut liang vaginanya
dan dengan cepat kudorong penisku hingga amblas sampai ke pangkalnya. Lalu
dengan semangat yang menggila aku pompa tubuhnya dengan hentakan-hentakan yang
liar dan tak terkendali.
Beberapa saat sebelum aku meraih
puncak orgasmeku, samar-samar kulihat istri dan anakku pulang dan sedang
ngobrol dengan temannya beberapa meter sebelum tiba di depan rumah. Rasa takut
yang datang tiba-tiba menyebabkan aku menjerit tertahan dan spermakupun muntah
tanpa dapat kubendung. Cret…..cret…. cretttt……. Uhhh…. suatu pencapaian oragsme
yang sangat mendebarkan dan membuat jatung ini serasa mau copot.
Dengan tergesa-gesa aku mencabut
penisku yang masih beberapa kali memancarkan sperma, sehingga beberapa tetes
sperma menempel pada baju longgar yang dikenakan tetanggaku. Kumasukkan penisku
yang masih setengah tegang ke balik celanaku dan kutarik sleting.
Aku sedikit khawatir karena
bagian depan celanaku begitu basah oleh cairan kenikmatan tetanggaku. Aku
langsung mengeluarkan beberapa dus jamu dari dalam lemari dan menyimpannya di
atas meja, sementara tetanggaku berusaha merapihkan baju longgar dan jilbabnya
agar tidak mencurigakan. Ada sedikit basah di sana-sini oleh keringat kami yang
membanjir.
Tetanggaku berusaha duduk tenang,
dan tak lama kemudian istri dan anak-anakku masuk ke rumah melalui pintu yang
sengaja terbuka.
“Eehhh… ada tamu…! Udah lama, Bu
?” kata istriku seraya matanya melirik beberapa dus jamu yang kusimpan di atas
meja.
“Ahh…., ‘Ngga… baru saja…., Anu
bu …, saya mau beli jamu yang biasa…, namun ternyata bapak tidak tahu, malah
akhirnya dia perlihatkan semuanya pada saya…” Sahut tetanggaku berbohong dengan
lihainya, sambil berusaha menutupi kegugupannya….
“Oohhh…, emangnya bapak udah
pulang ? ” tanya istriku dengan senyum penuh arti
“Kabarnya malam ini dia pulang…”
jawab tetanggaku pula
“Harus siap-siap dong…., biar
asyik !” goda istriku sambil tertawa genit pada tetanggaku, kemudian dia
menambahkan lagi “Panas sekali udara saat ini, Badan saya saya basah oleh
keringat…” Kata istriku memperlihatkan bajunya yang basah oleh keringat.
“Betul.., Bu ! Akan turun hujan
barangkali…..” jawab tetanggaku seolah-olah mendapatkan alasan yang tepat atas
keringat yang membasahi baju longgarnya.
Kutinggalkan mereka berdua di
ruang tamu dan aku masuk ke kamarku sambil berbaring dan merenung kejadian luar
biasa yang baru saja terjadi. Tak lama kemudian tetanggaku pulang dan istriku
menghampiriku. Dia duduk di pinggir tempat tidur dan berkata
“Pah…, kalau pipis jangan jorok…,
malu kan sama tetangga, lihat tuh bagian depan celana Papah basah !” sambil
menunjuk bagian depan celanaku.
“Anu…, Mah tadi tersiram dari
gayung…, waktu papah pipis” kataku berbohong.
Kejadian itu betul-betul
mendebarkan, namun aku merasakan sensasi yang luar biasa pada waktu
melakukannya, apalagi hampir-hampir saja istriku memergoki apa yang kami
lakukan. oleh sebab itu sejak hari itu, aku selalu berhati-hati jika ingin
bercinta dengan tetanggaku.
Ayo Bergabung dengan pasarbet.com sekarang dan dapatkan bonus yang menarik
ReplyDeletecasino online
tangkas online
togel online
poker online
sabung ayam online
sportbooks (judi bola online)
nikmati layanan costumer service kami di pasarbet.com yang ramah dan professional.
untuk info lebih lanjut silahkan hubungi cs kami dan dapatkan bonus menarik.
email : adm.betanda@gmail.com
Live chat : pasarbet.com
line : pasaranda
Bbm : 2VEC0E39
WA : +6281269309790